Tulang Yang Sehat Tergantung Apa Anda Mengonsumsi Kalsium Yang Tepat
Not All Calcium is Equal
Pentingnya kalsium untuk tulang dan tubuh, mendorong masyarakat berusaha menjaga agar terhindar dari masalah penurunan kepadatan tulang dan berakhir dengan keroposan tulang.
Dan sumber makanan yang kaya dengan kalsium yang paling terkenal ialah susu sapi / hewan dan produk-produk olahannya seperti keju dan yogurt.
Pertanyaannya apakah susu dan produk-produk olahannya benar-benar sangat baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang pada semua golongan umur dan darah?
Kalau kita tidak mengenali golongan darah, kita akan menelan iklan industri susu dengan mentah mentah. Saat kita minum atau makan makanan mengandung kalsium dari hasil peternakan atau bahan pangan yang tidak sesuai dengan darah kita, gumpalan akan terjadi dan sangat berdampak buruk pada tubuh.
Kalsium daripada hewan atau bahan pangan yang tidak sesuai dengan golongan darah O dan A tidak dapat menguatkan jaringan kepadatan tulang malahan akan membebankan kerja ginjal dan berisiko terjadi endapan batu ginjal. Fungsi ginjal yang menurun dapat menyebabkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi, zink, magnesium, dan fosfat menjadi terganggu. Padahal, mineral-mineral tersebut sangat penting dalam menunjang fungsi normal tubuh.
Selain itu, kalsium yang tidak sesuai dengan golongan darah tidak akan terserap dan digunakan untuk memadatkan tulang akan terus mengalir di dalam darah. Kalsium ini dapat berpotensi terjadi penyumbatan pembuluh darah ketika bergabung dengan lemak, minyak dan kolesterol. Penyumbatan jangka masa panjang akan mengakibatkan peredaran yang buntu dan akan menyebabkan serangan jantung (infark miokard) atau stroke karena darah, nutrisi dan oksigen tidak dapat sampai ke otot jantung atau sel otak.
Untuk jangka waktu panjang lektin yang bertentangan dengan golongan darah juga dapat terkumpul dalam organ hati, otak, lambung, usus, atau sistem tubuh mulai menggumpal sel-sel di daerah tersebut yang menyebabkan gangguan pencernaan, metabolisme, fungsi kekebalan dan fungsi fungsi tubuh yang lain.
Kenyataan yang terungkap ialah statistik menunjukkan bahwa negara-negara dengan asupan susu tertinggi memiliki massa atau densitas tulang berkurang, sehingga patah tulang per kapita paling tinggi.
Penelitian dari beberapa studi yang relevan menunjukkan orang yang berusia di atas 50 tahun yang mengonsumsi banyak susu, keju atau yogurt memiliki risiko patah tulang yang sama berbanding orang dengan asupan kalsium yang lebih rendah.
Tidak hanya itu, studi yang dilakukan dengan lebih dari 60.000 wanita (usia 39-74) dan 45.000 pria (usia 45-79) menemukan bahwa terlalu banyak minum susu – tiga gelas atau lebih sehari – tidak hanya terkait dengan kematian tetapi juga peningkatan risiko patah tulang dan fraktur pinggul.
Para peneliti menemukan hubungan mengejutkan ini setelah mengikuti pria dan wanita dalam studi ini masing-masing selama 22 dan 13 tahun. Selama waktu ini, peserta studi menyelesaikan kuesioner tentang kebiasaan minum susu mereka.
Setelah disesuaikan dengan variabel lain, mereka menemukan bahwa wanita yang melaporkan minum tiga gelas atau lebih susu setiap hari hampir dua kali lipat risiko kematian dalam kaitannya dengan wanita yang minum kurang dari satu gelas setiap hari. Laki-laki tidak terpengaruh seperti perempuan, tetapi mereka yang minum tiga gelas atau lebih susu setiap hari masih menunjukkan peningkatan angka kematian yang signifikan.
Salah satu lagi proyek penelitian yang menjadi dasar meta-study terdiri beberapa ribu lansia Swedia dan dipublikasikan tahun lalu -menemukan bahwa ada hubungan antara minum banyak susu dan meningkatnya kematian di kalangan lansia. Wanita Swedia yang minum susu paling banyak adalah yang paling mungkin mengalami patah tulang.
Profesor Karl Michaelsson dari Universitas Uppsala menyimpulkan bahwa sudah saatnya bagi otoritas kesehatan untuk mempertimbangkan kembali rekomendasi mereka tentang minum susu.
Makanan Kaya Kalsium Non-Susu
- Soy and Soy made products
- Almond dan susu almond
- Susu beras merah
- Chia Seed
- Dried Figs (buah ara)
- Brokoli
- Ubi jalar
- Sayur kailan
- Okra
- Oren dan Jus Oren
- Arugula (rocket salad)
- Kale (daun kol)
- Kacang-kacangan dan polong – polongan
- Biji bunga matahari
Defisiensi Kalsium dan Vitamin D
Jadilah konsumen yang cerdas dengan mengenali golongan darah Anda sebab “Darah adalah Nyawa Anda”. Akan sangat baik bila dapat mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D yang sesuai dengan golongan darah Anda. Akan tetapi, jika Anda tidak dapat memperoleh kalsium dan vitamin D yang sesuai dengan golongan darah Anda dari makanan setiap hari, maka suplemen bisa menjadi solusi.
Pilihlah suplemen kalsium dengan bahan baku yang kaya mineral kalsium sesuai dengan golongan darah.
Rekomendasi kebutuhan kalsium /hari menurut American Bone Health
Rekomendasi Kebutuhan Vitamin D/hari menurut American Bone Health
Singkatan: mcg = mikrogram IU: International Units
Reference:
- American Bone Health. 2013. “Calcium and vitamin D: dynamic duo for bone health”.
- https://americanbonehealth.org/nutrition/nutrientsforbonehealth/
- https://sciencenorway.no/food-forskningno-norway/milk-is-a-poor-preventer-of-osteoporosis/1423877
- https://health.clevelandclinic.org/can-drinking-too-much-milk-make-your-bones-more-brittle/
- https://rmol.id/read/2012/10/21/82773/
- https://www.prijatelji-zivotinja.hr/index.en.php?id=1866
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4275440/
- https://www.bmj.com/content/349/bmj.g6015
- https://www.mushrooms.ca/vitamin-d/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22431675