Ketika Tulang-tulang Bisa Berbicara
Rangka tubuh manusia tersusun atas kurang lebih 206 jumlah tulang. Tulang adalah penyangga tubuh, pelindung organ tubuh dari benturan dan tempat terikatnya otot sehingga merupakan penunjang utama aktivitas fisik manusia.
Pembentukan dan kekuatan tulang sangat bergantung dengan kalsium, magnesium, vitamin D, dan aktivitas fisik sehari-hari. Oleh karena itu, tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa tubuh sangat membutuhkan kalsium.
Oleh karena tubuh tidak dapat membuat kalsium ,maka kita harus mendapatkannya dari makanan yang kita makan atau dari suplemen. Jika kita tidak mendapatkan cukup kalsium dalam diet, atau jika tubuh tidak menyerap cukup kalsium, tulang bisa menjadi lemah dan tidak akan tumbuh dengan baik.
Kalsium berfungsi untuk membentuk serta menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga membantu fungsi kerja jantung, otot, dan saraf. Tubuh akan menyimpan 99% kalsium dalam bentuk hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi. Dan sisanya 1% tersirkulasi di dalam darah dan jaringan lunak untuk kebutuhan fungsi saraf, kontraksi otot, sekresi hormon dan untuk pembekuan darah.
Akan tetapi, kalsium tidak dapat berfungsi dengan sendiri tanpa bantuan dari Vitamin D dan Magnesium. Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan dapat disimpan dalam tubuh. Vitamin D memiliki peranan penting dalam mengatur keseimbangan kadar kalsium dan mengatur penyerapan kalsium di usus halus, berinteraksi dengan hormon paratiroid sehingga mobilisasi kalsium dari tulang meningkat dan mengurangi pengeluaran kalsium melalui ginjal. Jadi tanpa Vitamin D, tubuh hanya dapat menyerap sekitar 10-20% dari kalsium yang diperoleh dari makanan.
Fungsi utama magnesium dapat mengatur kalsium dan vitamin D yang tepat. Kadar magnesium yang rendah dapat menghambat vitamin D dan kalsium homeostasis dalam tulang. Peneiltian juga menunjukkan magnesium dapat menguatkan dan mencegah patah tulang.
Kebutuhan tubuh terhadap kalsium akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. Kebutuhan kalsium sangat penting bagi anak-anak pada masa pertumbuhan dan masa remaja karena itu adalah puncak pembentukan massa tulang. Maka mereka akan membutuhkan banyak kalsium dalam jumlah yang lebih banyak untuk pembentukan dan perkembangan tulang. Kebutuhan akan sedikit lebih berkurang pada masa pertengahan usia (kecuali pada ibu hamil dan menyusui) dan akan lebih banyak dibutuhkan di usia tua untuk mencegah penurunan kepadatan tulang.
Orang yang lebih tua adalah golongan orang paling rentan mengalami kehilangan jaringan tulang sehingga patah tulang terutama patah tulang paha atas, yang dapat menyebabkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.
Jika tidak mengonsumsi kalsium yang secukupnya melalui makanan atau suplemen makanan, tubuh kita akan mengambil kalsium yang dibutuhkan dari tulang kita sendiri.

Dan jika tubuh mengambil kalsium dari tulang secara terus-menerus, lama-kelamaan tulang akan menjadi rapuh dan akan sangat berpotensi terjadinya patah tulang. Dan kondisi tulang yang sangat rapuh ini disebut osteoporosis.
Jika defisiensi ini dibiarkan berlanjut terus-menerus, dapat menyebabkan masalah pada tulang, diantaranya:
- Osteopenia adalah kondisi dimana terjadi penurunan kepadatan mineral tulang di bawah batas normal.
- Osteoporosis adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kepadatan mineral tulang yang sangat parah dan menyebabkan tulang menjadi rapuh dan berisiko tinggi terjadi patah tulang.
- Osteomalacia adalah suatu penyakit dimana tulang tidak dapat mengeras, sehingga rentan untuk bengkok bahkan patah. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor Osteomalacia terjadi pada orang dewasa.
Rakitis adalah suatu kondisi pada anak-anak dimana tulang menjadi lunak dan melemah, kemungkinan besar disebabkan kekurangan vitamin D.

Ada bebarapa hal yang membuat seseorang berisiko mengalami defisiensi Vitamin D, yaitu apabila
- Lebih banyak bekerja dan beraktivitas dalam ruangan.
- Lebih sering memakai pakaian tertutup /berlengan panjang dan takut terpapar sinar matahari.
- Memiliki kulit berwarna gelap
- Berusia lebih tua.
- Memiliki kelebihan lemak dan berat badan (obesitas)
- Memiliki penyakit ginjal kronis
- Memiliki gangguan penyerapan (sindrom malabsorbsi)
- Memiliki penyakit liver yang kronis.
Jika anda memiliki salah satu risiko tersebut, Anda kemungkinan besar akan mengalami kekurangan kalsium dalam tubuh karena penyerapan kalsium memerlukan bantuan Vitamin D yang cukup.
Ada beberapa hal yang membuat seseorang berisiko mengalami kekurangan kalsium, yaitu
- Defisiensi Vitamin D
- Intoleransi laktosa
- Ibu hamil dan menyusui
- Mereka telah melakukan operasi bypass usus
- Berusia lanjut
- Mereka mengalami masalah malabsorpsi seperti Penyakit celiac atau Penyakit Crohn
- Wanita menopause
- Wanita yang menstruasi setiap bulan dengan keluarnya pendarahan yang berlebihan
- Mengalami masalah hormon paratiroid
- Banyak mengonsumsi minuman berkafein dan berkarbonasi
- Kurang beraktivitas
- Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
Sumber Kalsium dan Vitamin D
Iklan mendorong susu sebagai jawaban untuk tulang kuat yang hampir tidak bisa kita dihindari. Tetapi apakah “minum susu” benar-benar bisa dinyatakan untuk mempunyai “tulang yang kuat?”
Memang, susu merupakan salah satu bahan yang mempunyai kandungan kalsium yang tinggi. Tetapi apakah kadar yang tinggi itu cukup untuk memastikan tulang yang kuat?
Jawabannya tidak…kalau memang kadar kandungan kalsium yang tinggi adalah rahasia untuk tulang yang kuat, ibarat kita harus cenderung memilih makan pasir dan kulit kerang karena bahan tidak layak makan ini mempunyai kalsium yang lebih tinggi!!!
Mari klik untuk mempelajari sumber Kalsium dan Vitamin D yang sesuai untuk kita.